HARI GURU NASIONAL

Tanggal 25 Nopember diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan serentak memperingati pula HUT PGRI. Banyak orang sangat menginginkan dengan profesi yang satu ini. Guru adalah profesi yang sangat mulia karena menyampaikan berbagai imu bagi anak didik dan generasi penerus bangsa dimanapun guru itu berada, baik yang formal atau non formal. Terlebih lagi dengan besarnya tunjangan profesi bagi guru, semakin menjadikan profesi ini bintang pilihan bagi calon-calon mahasiswa dalam memilih jurusannya.
Seiring besarnya TPG sebagai nilai penyejahtera guru saat ini, sangat berbanding terbalik dengan keadaan tunjangan guru 15 atau 20 tahun sebelumnya. Tetapi meskipun masa itu jauh dari kesejahteraan yang tinggi, guru-guru yang berprofesi baik PNS maupun honorer mereka berjibaku memerdekakan anak didik dari kemalasan dan kebodohan. Dan jumlah guru waktu itu juga tidak sebanyak sekarang, tetapi mereka mampu mengahantarkan anak didik-anak didik yang hebat seiring perjalanan waktu.
Sekarang adalah masa revolusi 4, era pendidikan digital. Seorang anak didik bisa belajar dari sumber mana saja dan kapan saja serta di mana saja. Pengetahuan sangat cepat melesat ibarat anak panah lepas dari busurnya di era digital. Anak didik sekarang yang masih setingkat bangku SMP atau SMA telah banyak menghasilkan karya-karya mereka melalui menulis. Padahal seseorang bisa menulis dengan baik jika rajin membaca buku untuk bisa ditulisnya. Lalu bagaimana dengan guru-guru kita ? Sudahkah semua membaca dan menulis buku dengan baik ? Kita sebagai guru mungkin juga sudah kalah dengan seorang anak SMP yang daftar referensi bacaannya sudah lebih dari 1500 buku atau anak didik yang telah menjadi penulis buku yang menjadi “best seller”. Kita tidak bermaksud merendahkan profesi guru, tetapi di sini kita saling instropeksi dan membenahi diri di Hari Guru tahun ini.
Waktu berjalan kian melesat. Tidak ada kata terlambat untuk merubah mindset pola pikir kita, untuk “change from now” dan berubah mulai sekarang. Tidak ada gunanya juga berlama-lama menjadi orang biasa saja, padahal Tuhan sudah karuniakan banyak talenta pada setiap manusia. Masih ada kesempatan untuk memoles diri untuk menjadi aktor yang terbaik, dalam pertunjukan kehidupan yang disiarkan secara “live”. Teruslah berkarya guruku semua, dengan berkarya sekecil apapun akan mewujudkan setahap demi setahap mimpi besarmu dan akan menyempurnakan menjadi karya yang besar, sebesar anak didik di negeri ini membutuhkan perhatian, pendidikan dan kasih sayangmu untuk belajar menapaki panggung kehidupan yang sebenarnya.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Pentingnya Kespro remaja di MTsN 4 Sragen
- Biasakan Budaya Tertib
- Pembiasaan Jum
- Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
- Apa Itu Pemanasan Global
Kembali ke Atas



